Minggu, 27 Januari 2008

Ketagihan Rokok

Penulis yakin bahwa lebih dari 95% perokok tahu bahaya merokok. Bahaya merokok telah secara masif dikampanyekan di berbagai media. Pertanyaan yang muncul adalah “mengapa orang masih tetap merokok?”. Beberapa penelitian terakhir mengkonfirmasi bahwa nikotin bertanggung jawab pada efek ketagihan akibat rokok.

Nikotin sebagai suatu zat yang ada di dalam rokok memiliki efek untuk membuat ketagihan bagi sang perokok. Efek ketagihan diperantarai oleh dopamin dalam otak. Dopamin merupakan zat di dalam otak yang terpacu keluar akibat paparan nikotin. Pada keadaan normal dopamin berfungsi untuk gerakan otot, proses memori, dan emosi. Nikotin yang terhisap akan diteruskan kedalam otak, dan berikatan denga reseptor 42. Ikatan ini akan memacu pengeluaran dopamin di otak. Dopamin akan memberikan rasa nyaman, tenang bagi orang yang menghisap rokok. Bila ikatan nikotin dan reseptor telah menurun, maka kadar dopamin akan menurun pula. Hal tersebut akan menyebabkan orang tergerak kembali untuk merokok.

Dermikianlah orang menjadi ketagihan untuk terus merokok. Bila kadar nikotin menurun, maka pacuan dopamin akan menurun pula. Hal tersebut menyebabkan seseorang mengalami craving (suatu kondisi pusing, gangguan konsentrasi, dan mood yang buruk). Penurunan kadar dopamin menyebabkan pula berkurangnya reward (suatu kondisi rasa nyaman akibat merokok). Kedua hal tersebut diatas menyebabkan seseoarang menjadi sangat sukar untuk berhenti merokok. Seoarng perokok akan mudah terjebak untuk merokok kembali.

Tidak ada komentar: